Turki Larang Posting Tentang Sekolah di Internet
https://www.kombecks.com/2015/07/turki-larang-posting-tentang-sekolah-di.html
Sebuah peraturan aneh dikeluarkan Pemerintah Turki yang melarang para murid untuk menggunggah apapun tentang sekolah baik itu berupa foto maupun cerita tentang kegiatan sekolah mereka ke media sosial seperti Facebook dan Twitter serta media sosial lainnya. Jika melanggar murid bisa dikenai saksi indisipliner hingga dikeluarkan dari sekolah.
Dilansir dari Valuewalk, peraturan ini dibuat oleh Kementerian Pendidikan Turki untuk segera dilaksanakan di seluruh sekolah Turki. Keputusan ini membuat murid di Turki kini merasa was-was untuk membagi foto dan video mereka dari balik sekolah.
Para murid tidak bisa lagi bercerita tentang kegiatan mereka di sekolah ke media sosial tanpa seizin guru. Tak hanya itu, para murid juga tidak diperbolehkan untuk mengkritik teman-teman sendiri atau staf sekolah. Bagi siapa yang melanggar aturan tersebut akan diberi sanksi indisipliner hingga dikeluarkan dari sekolah.
Kebijakan ini merupakan kelanjutan kontrol ketat atas internet yang dilakukan Presiden Erdogan. Bulan Maret lalu pemerintah memblokir Youtube dan Twitter karena sesorang mengunggah dan menyebarkan percakapan Erdogan (yang saat itu masih menjadi Perdana Menteri) terkait dengan skandal korupsinya.
Sang presiden dan partai pendukungnya Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dikecam karena internet karena memungkinkan menutup situs tanpa perlu izin pengadilan. Tentu saja ini merampas hak kebebasan memperoleh informasi.
Dilansir dari Valuewalk, peraturan ini dibuat oleh Kementerian Pendidikan Turki untuk segera dilaksanakan di seluruh sekolah Turki. Keputusan ini membuat murid di Turki kini merasa was-was untuk membagi foto dan video mereka dari balik sekolah.
Para murid tidak bisa lagi bercerita tentang kegiatan mereka di sekolah ke media sosial tanpa seizin guru. Tak hanya itu, para murid juga tidak diperbolehkan untuk mengkritik teman-teman sendiri atau staf sekolah. Bagi siapa yang melanggar aturan tersebut akan diberi sanksi indisipliner hingga dikeluarkan dari sekolah.
Kebijakan ini merupakan kelanjutan kontrol ketat atas internet yang dilakukan Presiden Erdogan. Bulan Maret lalu pemerintah memblokir Youtube dan Twitter karena sesorang mengunggah dan menyebarkan percakapan Erdogan (yang saat itu masih menjadi Perdana Menteri) terkait dengan skandal korupsinya.
Sang presiden dan partai pendukungnya Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) dikecam karena internet karena memungkinkan menutup situs tanpa perlu izin pengadilan. Tentu saja ini merampas hak kebebasan memperoleh informasi.