Freeport Siapkan Investasi 15,5 Miliar Dollar AS
https://www.kombecks.com/2015/07/freeport-siapkan-investasi-155-miliar.html
PT. Freeport Indonesia sudah menyiapkan dana sebesar 15,5 Miliar Dollar Amerika Serikat untuk pembangunan tambang bawah tanah. Tambang ini akan menjadi tambang bawah tanah terbesar di dunia dan sebuah pencapaian bersejarah.
Hal ini diungkap oleh Menteri ESDM Sudirman Said usai Presiden Joko Widodo menerima perwakilan Freeport di Istana Negara, Kamis (2/7/2015). "Mereka sudah menyiapkan investasi senilai 18 miliar dollar AS, 2,5 miliar dollar AS di antaranya untuk smelter. Sisanya untuk pembangunan underground mining atau tambang bawah tanah," ujar Menteri ESDM Sudirman Said
Tambang bawah tanah ini direncanakan akan diperkenalkan kepada publik pada September mendatang. Tambang ini akan menjadi tambang bawah tanah terbesar dan akan menjadi capaian bersejarah. "Pertambangan bawah tanah di Papua akan menjadi tambang bawah tanah terbesar di dunia dan akan menjadi pencapaian bersejarah," kata Sudirman.
Dengan investasi demikian besar, Sudirman mengatakan bahwa Freeport tetap komitmen menghargai kedaulatan hukum Indonesia. "Apa pun yang diatur oleh pemerintah, PTFI akan mengikuti," ujarnya.
Pengembangan tambang bawah tanah ini akan dilakuka pada dua Area, yakni Deep Mile Level Zone (DMLZ) dan Grassberg Block Cave (GBC). Pengembangan tambang bawah tanah DMLZ dan GBC akan dioperasikan untuk menggantikan Grasberg Mine dan DOZ (Deep Ore Zone) yang menjelang habis cadangan mineralnya.
Cadangan Grasberg Mine akan habis tahun 2017 dan DOZ pada akhir tahun ini. DMLZ mempunyai cadangan tambang 526 juta ton, sedangkan cadangan GBC lebih banyak dua kali lipatnya, atau 999.6 juta ton. Pengembangan kontruksi DMLZ akan berakhir pada tahun ini sedangkan GBC pada tahun 2017.
Tambang Bawah Tanah Freeport | Foto: Freeport Indonesia |
Hal ini diungkap oleh Menteri ESDM Sudirman Said usai Presiden Joko Widodo menerima perwakilan Freeport di Istana Negara, Kamis (2/7/2015). "Mereka sudah menyiapkan investasi senilai 18 miliar dollar AS, 2,5 miliar dollar AS di antaranya untuk smelter. Sisanya untuk pembangunan underground mining atau tambang bawah tanah," ujar Menteri ESDM Sudirman Said
Tambang bawah tanah ini direncanakan akan diperkenalkan kepada publik pada September mendatang. Tambang ini akan menjadi tambang bawah tanah terbesar dan akan menjadi capaian bersejarah. "Pertambangan bawah tanah di Papua akan menjadi tambang bawah tanah terbesar di dunia dan akan menjadi pencapaian bersejarah," kata Sudirman.
Dengan investasi demikian besar, Sudirman mengatakan bahwa Freeport tetap komitmen menghargai kedaulatan hukum Indonesia. "Apa pun yang diatur oleh pemerintah, PTFI akan mengikuti," ujarnya.
Pengembangan tambang bawah tanah ini akan dilakuka pada dua Area, yakni Deep Mile Level Zone (DMLZ) dan Grassberg Block Cave (GBC). Pengembangan tambang bawah tanah DMLZ dan GBC akan dioperasikan untuk menggantikan Grasberg Mine dan DOZ (Deep Ore Zone) yang menjelang habis cadangan mineralnya.
Cadangan Grasberg Mine akan habis tahun 2017 dan DOZ pada akhir tahun ini. DMLZ mempunyai cadangan tambang 526 juta ton, sedangkan cadangan GBC lebih banyak dua kali lipatnya, atau 999.6 juta ton. Pengembangan kontruksi DMLZ akan berakhir pada tahun ini sedangkan GBC pada tahun 2017.